Assalamu'alaikum Wr.Wb
Berdasarkan lampiran foto yang telah saya tautkan diatas, kali ini saya akan membahas masalah kependudukan dan budaya bagi masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan negara. Kalimantan(Borneo) adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga, yaitu Malaysia tepatnya di Kecamatan Lubis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Hal yang sangat disayangkan adalah kurangnya perhatian pemerintah terhadap WNI yang tinggal didaerah perbatasan seperti ini, sehingga sebagian penduduk bahkan tidak mengenal INDONESIA itu sendiri serta lebih memilih untuk menjadi warga negara lain. Ini merupakan salah satu hal yang menjadi penyebab terjadinya krisis budaya yang ada di Indonesia. Apabila kita menengok kepada keadaan mereka yang tinggal di perbatasan sangatlah memprihatinkan bila dibandingkan dengan penduduk yang tinggal di kota-kota besar. Bahkan, hanya sedikit penduduk di pulau Kalimantan terutama yang terletak di pedalaman tidak mengetahui mata uang,bendera serta lagu-lagu tanah air mereka sendiri. Bahasa yang mereka gunakan juga merupakan bahasa dari negara lain. Tidak bisa dipungkiri memang, keadaan diperbatasan lebih buruk ketimbang Malaysia, karena tuntutan ekonomi yang semakin membengkak dan kesejahteraan yang kurang diperhatikan pemerintah sangat mendorong faktor untuk mereka berpindah kewarganegaraan. Hilangnya budaya rasa cinta tanah air warga Indonesia yang tinggal diperbatasan terlihat begitu jelas dipelupuk mata. Masuknya budaya Malaysia kepada mereka-mereka yang tinggal diperbatasan karena kurangnya sosialisasi pemerintah Indonesia keseluruh pelosok Indonesia. Bahkan remaja yang memiliki peran penting dalam melestarikan budaya Indonesia sangat sedikit kepeduliannya terhadap bangsa sendiri. Kalimantan sendiri sedang menggencarkan pelestarian tarian dayak diperbatasan.
Disini kami sebagai mahasiswa, generasi penerus bangsa sangat khawatir dengan keadaan diperbatasan Kalimantan. Kenapa? Bayangkan jika hampir seluruh penduduknya lebih mengakui Malaysia daripada Indonesia. Indonesia akan kehilangan generasi muda yang akan datang. Saran saya pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kesejahteraan rakyatnya dimanapun letak mereka tinggal. Membantu meningkatkan ekonomi rakyat di daerah perbatasan merupakan faktor utama kesejahteraan mereka agar mereka tidak kehilangan identitasnya sebagai warga negara Indonesia. Pemerintah harus memikirkan bagaimana cara menekan angka eksodus(pemindahan) di daerah perbatasan. Jangan sampai bila nantinya adat, wilayah, dan kebudayaan di Kalimantan menjadi hak negara Malaysia baru kita bertindak bak 'pahlawan kesiangan'.
Para pembaca yang budiman terutama teman-teman mahasiswa yang sangat diharapkan sebagai tonggak masa depan negara alangkah baik bila kita berperan serta dalam melestarikan budaya Indonesia dengan melalui jalur intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Seperti meningkatkan pemahaman tentang kebudayaan Indonesia agar budaya rasa cinta tanah air tetap melekat sebagai suatu identitas bangsa Indonesia. Melalui ektrakurikuler kita bisa mengikuti kegiatan UKM yang berhubungan dengan kelestarian budaya Indonesia yang berujung pada pementasan dan perlombaan yang merupakan bentuk nyata pelestarian budaya Indonesia atau mengikuti kegiatan diluar perkuliahan seperti sanggar menari,forum-forum kesenian,atau mengunjungi museum-museum seni yang tersebar luas di Indonesia.
Khairunisa Assa'diyah
13116890
1KA17